Laporan Best Practice

 

L A P O R A N

BEST PRACTICE GURU

DALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SDN JOHAR BARU 29

 

 PENGALAMAN TERBAIK

MENGIMPLEMENTASIKAN MATERI PENJUMLAHAN BERORIENTASI HOTS

PADA PESERTA DIDIK KELAS IB SDN JOHAR BARU 29

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 OLEH:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

NAMA             : ERSA MUNIARTI,S.Pd

NIP                  : 198603142019032009

JABATAN       : GURU KELAS 1B

UNIT KERJA : SDN JOHAR BARU 29

 

 

 

 

 

 

 

                                                 

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

TAHUN 2O19

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

 

 

 

Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice) Guru ini.

Judul             : Pengalaman Terbaik Mengimplementasikan Materi Penjumlahan dan Pengurangan Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Peserta didik kelas 1B SDN Johar Baru 29

Penulis                     : Ersa Muniarti No Telp 085782498886

Jabatan                    : Guru Kelas IB

 

Benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut

 

                                                                                               Jakarta, Agustus 2019

 

Mengesahkan:

 

 

Mengetahui,                                                            
Kepala SDN Johar Baru 29                                                Penulis



 

 

UJANG SONJAYA                                                             ERSA MUNIARTI
NIP.
196308091985031007                                             NIP. 198603142019032009

 

BIODATA PENULIS

 

 

 

 

Nama Lengkap                               : Ersa Muniarti, S.Pd.

Tempat Lahir/Tanggal Lahir         : Jakarta, 14 Maret 1986

NIP/NRK                                          : 198603142019032009/195294

No. HP                                              : 085782498886

Pendidikan terakhir                        : S1 - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Unit Kerja                                         : SDN Johar Baru 29

Golonga/Pangkat                           : IIIa/Penata Muda

SK CPNS                                         : Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

                                                             No 674 Tahun 2019

SK PNS                                            : Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

                                                             No 190 Tahun 2020

Jenis Kelamin                                 : Wanita

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

LEMBAR JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

BIODATA PENULIS

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

 

BAB I PENDAHULUAN

1.    Latar Belakang Masalah

2.    Jenis Kegiatan

3.    Manfaat Kegiatan

 

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

1.    Tujuan dan Sasaran

2.    Bahan/Materi Kegiatan

3.    Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan

4.    Alat/Instrumen

5.    Waktu dan Tenpat Kegiatan

 

BAB III HASIL KEGIATAN

1.    Hasil yang Diperoleh

2.    Masalah yang Dihadapi

3.    Cara Mengatasi Masalah

 

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.    Simpulan

2.    Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

PENGALAMAN TERBAIK

MENGIMPLEMENTASIKAN MATERI PENJUMLAHAN BERORIENTASI HOTS

PADA PESERTA DIDIK KELAS IB SDN JOHAR BARU 29

(Laporan Best Practice GuruDalam tugas Pembelajaran di Sekolah Tahun 2019)

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.    Latar Belakang Masalah

 

Hasil UN tahun 2018 menunjukkan bahwa peserta didik masih lemah dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills / HOTS) seperti menalar, menganalisa, dan mengevaluasi. Oleh karena itu peserta didik harus dibiasakan dengan soal-soal dan pembelajaran yang berorientasi kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills / HOTS) agar terdorong kemampuan berpikir kritisnya

Praktik pembelajaran matematika di SDN Johar Baru 29 Jakarta Pusat masih menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut baik digunakan karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun kenyataannya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan, sehingga proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru tidak melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS), yang berdampak pada rendahnya kompetensi peserta didik seperti menalar, menganalisa, dan mengevaluasi.

Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, Peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS).  Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) adalah model pembelajaran Problem-based Learning (PBL).

 Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik mengimplementasikan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL) untuk meningkatkan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS) pada peserta didik kelas X SMA.

 

2.         Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan ini adalah  Pengalaman terbaik (Best Practice) guru mengimplementasikan materi Matematika penjumlahan dan pengurangan melalui praktek pembelajaran model Problem-based Learning (PBL) pada peserta didik kelas 1B tingkat Sekolah Dasar.

 

 

3.         Manfaat Kegiatan

Kegiatan penulisan Best Practice guru mengimplementasikan materi Matematika penjumlahan dan pengurangan ini diharapkan memberikan manfaat kepada:

1.     Guru untuk membiasakan membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya.

2.     Peserta didik untuk membiasakan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS) seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

 

1.    Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan guru mengimplementasikan materi Matematika Penjumlahan dan Pengurangan melalui praktek pembelajaran di kelas adalah untuk meningkatkan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) peserta didik seperti menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Sasaran pelaksanaan implementasi materi Matematika Penjumlahan dan Pengurangan adalah peserta didik kelas 1B SDN Johar Baru 29 Tahun Pelajaran 2019/2020.

 

2.            Bahan / Materi Kegiatan

Adapun bahan / materi pada kegiatan pembelajaran ini adalah metode bermain ular tangga.

 

3.            Metode / Cara melaksanakan Kegiatan.

Kegiatan implementasi materi Matematika Penjumlahan dan Pengurangan ini dilaksanakan dengan cara praktek mengajar menggunakan  model  pembelajaran Problem-based Learning (PBL). Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan implementasi materi PKP yang telah dilakukan penulis.

 

1.         Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar (KD)

Berdasarkan pemetaan  KD yang ada di kelas I, penulis memilih KD 3.3 dan 4.3

                                                                                                                         

2.         Menganalisis Kompetensi Dasar dan Target Kompetensi

Hasil analisis analisis Kompetensi Dasar dan target kompetensi sebagai berikut.

 

NO

Kompetensi Dasar

Target Komptensi

3.3

Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.

1.  Menganalisis operasi penjumlahan pengurangan melalui permainan ular tangga.

 

2. Menemukan konsep penjumlahan pengurangan melalui permainan ular tangga

4.3

Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99.

1.  Menyajikan soal cerita yang berkaitan dengan kegiataan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan.

2. Menginterpretasikan konsep penjumlahan dan pengurangan melalui metode bermain ular tangga yang disajikan.

 

3.    Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetesi (IPK)

 

3.3.1. Menganalisis operasi penjumlahan pengurangan melalui permainan ular tangga (C4).

 

3.3.2. Menemukan konsep penjumlahan pengurangan melalui permainan ular tangga (C4).

4.3.1 Menyajikan soal cerita yang berkaitan dengan kegiataan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan.

 

4.3.6 Menginterpretasikan konsep penjumlahan dan pengurangan melalui metode bermain ular tangga yang disajikan.

 

4.    Menentukan Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan adalah model  pembelajaran Problem-Based Learning (PBL).

 

 

5.    Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan langkah kerja (sintak) model  pembelajaran Problem-based Learning (PBL) sebagai berikut:

 

1.    Orientasi peserta didik pada masalah;

2.    Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;

3.    Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;

4.    Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan

5.    Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

6.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika model pembelajaran Problem-based Learning (PBL).

7.    Mengevaluasi hasil pembelajaran

 

6.            Alat / Instrumen

Alat yang digunakan adalah: laptop, LCD, wireless, Bahan ajar  PPT, LKPD, sedangkan Instrumen yang digunakan dalam kegiatan implementasi materi PKP melalui praktek mengajar model  pembelajaran Problem-based Learning (PBL) terdiri atas 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran  berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk mengetahi hasil belajar peserta didik dengan menggunakan Tes hasil Belajar bentuk pilihan ganda dan uraian singkat.

 

7.            Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan implementasi materi Matematika Penjumlahan dan Pengurangan melalui praktek mengajar model  pembelajaran Problem-based Learning (PBL) dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 29 Agustus 2019 di SDN Johar Baru 29.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

HASIL KEGIATAN

1.    Hasil yang Diperoleh

Berdasarkan analisis data penilaian harian terdapat 97,14 %  Peserta didik kelas IB SDN Johar Baru 29 Jakarta Pusat tahun pelajaran 2019/2020 tuntas mencapai kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) setelah mengikuti kegiatan pembelajaran model Problem-based Learning (PBL) dan terdapat 2,86 % peserta didik yang belum tuntas. Hasil yang diperoleh ini, dapat dikatakan luar biasa (outstanding result) karena dari 32 orang yang ikut ujian, terdapat 31 peserta yang memperoleh nilai diatas KKM dan hanya 1 orang yang memperoleh nilai dibawah KKM. Dengan demikian, penerapan pembelajaran fisika model Problem-based Learning (PBL)  dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Matematika Penjumlahan dan Pengurangan

 

2.            Masalah yang Dihadapi

Meskipun hasil yang diperoleh peserta didik kelas IB SDN Johar Baru 29 Jakarta Pusat tahun pelajaran 2019/2020 dapat dikatakan luar biasa (outstanding result), tetapi ada masalah yang dihadapi karena masih terdapat 2,86 % peserta didik yang belum mencapai ketuntasan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS). Adapun masalah tersebut adalah terjadi karena ketika dilaksanakan pembelajaran fisika model Problem-based Learning (PBL) peserta didik tersebut tidak hadir  tanpa keterangan sehingga saat evaluasi mereka tampak kebingungan dan tidak mampu menjawab soal HOTS dengan benar. Selain itu masalah yang dihadapi adalah karena peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

 

3.         Cara Mengatasi Masalah

Cara mengatasi masalah peserta didik yang belum  mencapai ketuntasan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) adalah remedial. Kegiatan remedial ini antara lain: (1) Guru membimbing peserta didik untuk mencermati kembali materi tentang fluida dinamis, (2) Peserta didik diminta untuk meringkas materi tersebut, (3) peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaanya kepada guru, (4) Guru memberikan penilaian.

Adapun masalah yang dihadapi karena peserta didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka cara mengatasinya adalah dengan membangun skema dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan. Setelah terpenuhi, maka guru mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi proses berpikir tingkat tinggi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

 

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

 

1.    Simpulan

Berdasarkan hasil penerapan pembelajaran fisika model Problem-based Learning (PBL) dapat disimpulkan bahwa kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) Peserta didik kelas IB SDN Johar Baru 29 Jakarta Pusat tahun pelajaran 2019/2020 tuntas  seacara klasikal. Penerapan pembelajaran fisika model Problem-based Learning (PBL) juga memberikan dampak positip terhadap pembentukan perilaku pada diri peserta didik anatara lain perilaku kejujuran, kerjasma, peduli, tanggung jawab dan disiplin.

 

2.         Rekomendasi

Direkomendasikan kepada guru agar menerapkan model pembelajaran  Problem-based Learning (PBL) sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills / HOTS) Peserta didik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ersa Muniarti, “Contoh Best Practice pada Program Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Metode Bermain Ular Tangga”. Laporan Best Practice. https://www.blogger.com/blog/post/edit/preview/859244786487264633/7232446759177526955. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019

Andi Junaede, 2016.  Best Practice guru dalam tugas pembelajaran di sekolah, Pengalaman terbaik membentuk sikap peduli lingkungan melalui metode P-35 Hebas  pada peserta didik kelas X, Makassar.

Buku Pegangan guru, 2017. Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Jakarta.

 

Komentar